Demak, Kudusnews.id – Fenometna el nino mengakibatkan anomali cuaca kemarau di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Dampak kekeringan ini masa tanam padi di Kabupaten Demak molor, Sabtu (2/09/2023).
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holikultura Dinas Pertanian dan Pangan (Dinpertan) Demak, Hery Wuryanta mengatakan, sesuai dengan hasil rapat dari Pemerintah dan kelompok petani bahwa masa tanam (MT) 1 disepakati pada 15 September mengikuti dibukanya saluran air Waduk Kedungombo.
“Sepakat untuk tahun ini 15 September, kalau biasanya yang sudah berjalan tiga tahun ke belakang itu tanggal 1 September. Ini berhubung ada el Nino mundur 15 hari,” ungkap Hery kepada Kudusnews.id.
Baca juga :Â 4 Desa Rawan Konflik Dalam Pilkades Demak 2023
Hery berharap, ketika Waduk Kedungombo dibuka pada September 2023 nanti, para petani sudah mulai mempersiapkan lahan dan kemudian ditanami pada Oktober 2023.
“Paling akhir September sudah mulai, Oktober nanti sudah mulai tanam,” ujarnya.
Kendati demikian, di Kabupaten Demak saat ini juga terdapat 137 hektare wilayah persawahan di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar yang sudah mulai mempersiapkan lahannya untuk ditanami padi.
“Ini di Desa Ketanjung, ini paling tidak luasnya ada 137 hektare itu mendahului (MT 1), untuk air itu menyedot Kali Wulan,” terangnya.
Menurutnya, Desa Ketanjung bisa mendahului masa tanam dibandingkan daerah lain di Demak lantaran tersedianya air dari Kali Wulan.
“Biasanya memang khusus di Desa Ketanjung itu mendahului, karena memang ada air yang bisa disedot menggunakan pompa besar, dan itu dinaikkan,” tandasnya. (Zaidi-03)