Kudus, Kudusnews.id – Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Kudus terus menggencarkan gerakan pilah sampah, untuk mendukung Program Kampung Iklim (ProKlim).
Hal itu disampaikan Ketua TP PKK Kabupaten Kudus Mawar Hartopo, pada pembinaan ProKlim, di ruang pertemuan lantai IV Gedung A Setda kabupaten setempat, belum lama ini.
Menurutnya, memang tidak ada solusi instan yang bisa dilakukan, terhadap isu perubahan iklim. Namun, hal tersebut bisa diupayakan dari hal-hal kecil dan sederhana. Salah satunya, penerapan pilah sampah, yang dapat dimulai dari lingkungan rumah tangga.
Baca juga : Bupati Kudus Perintahkan Pembentukan TRC Penanggulangan Bencana Tingkat Desa
“Perubahan dimulai dari pilah sampah rumah tangga, organik, dan nonorganik. Saya sendiri sudah mempraktikan selama setahun. Hasilnya, bisa setor ke bank sampah yang menjadi keuntungan,” jelas Mawar.
Karenanya, Mawar mengajak seluruh penggerak dan kader PKK, untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran terhadap perubahan iklim. Perubahan kecil dapat dimulai dari diri sendiri, di lingkungan sekitar tempat tinggal.
“Kita hidup di dunia ini menghirup oksigen diberi gratis. Maka, yang bisa kita lakukan adalah menjaga keseimbangan alam, demi anak cucu kita nanti,” tandasnya.
Mawar menegaskan, karena perubahan iklim telah menjadi isu nasional, bahkan di tingkat global, maka dalam penanganannya pun, membutuhkan sinergi yang melibatkan seluruh komponen.
“Pemerintah tidak bisa sendiri, harus didukung seluruh komponen, mulai dari diri kita sendiri,” ujarnya.
Kepala Dinas PKPLH Kabupaten Kudus, Abdul Halil, menyampaikan berdasarkan Peraturan Bupati Kudus Nomor 32 Tahun 2020, tentang Pelaksanaan Program Kampung Iklim, pihaknya berencana menambah Kampung Iklim di Kabupaten Kudus, yang kini berjumlah 29 desa.
“Tindak lanjutnya adalah, membentuk Kampung Iklim. Kita juga akan membentuk tim, yang akan mendamping ke desa-desa yang akan menjadi Kampung Iklim,” jelasnya. (Sumber Pemprov Jateng)
