28.8 C
Kudus
27 September 2023
spot_img

Dinpertan Demak Anjurkan Budidaya Bawang Merah Gunakan Bahan Organik

Demak, Kudusnews.id – Petani di Kabupaten Demak dianjurkan menggunakan bahan ramah lingkungan dalam budidaya bawang merah. Hal tersebut dianjurkan oleh Dinas Pertanian (Dinpertan) dan Pangan Kabupaten Demak.

Adapun, bahan ramah lingkungan tersebut bertujuan mengantisipasi adanya ledakan hama dan penyakit pada tumbuhan atau organisme pengganggu tumbuhan (OPT).

“Pada masa-masa sekarang ini kita mengembangkannya untuk yang ramah lingkungan. Artinya kita mengedepankan supaya hasil pertanian itu organik. Kita juga melaksanakan pelatihan pelatihan kemarin itu sudah dua kali kita laksanakan, yaitu maksudnya untuk memperkenalkan juga teknologi budidaya,” jelas jelas Kasi Hortikultura Dinpertan Demak, Kartika Dewi, Senin (13/9/2021).

Pelatihan penggunaan teknologi ramah lingkungan pada budidaya bawang merah. (Foto : dok)
Pelatihan penggunaan teknologi ramah lingkungan pada budidaya bawang merah. (Foto : dok)

Tika, sapaannya, mengatakan bahwa teknologi ramah lingkungan yakni menggunakan bahan kimia seminimal mungkin. Ia menyebut pihaknya saat ini telah mengembangkan pengendali hama penyakit pada tumbuhan menggunakan teknologi ramah lingkungan.

“Saat ini biasanya yang sudah kita perkenalkan itu mungkin penggunaan tricoderma, jamur BB, PGPR. Itu apabila diterapkan secara sungguh-sungguh, itu juga mampu menekan adanya ledakan opt, jadi ledakan hama dan penyakit bawang merah di persawahan,” terangnya.

Tika menambahkan, pengendali hama dan penyakit pada tumbuhan dengan teknologi ramah lingkungan bahannya mudah didapatkan dari lingkungan sekitar. Ia menyebut seperti halnya kotoran ternak, dan lainnya.

“Untuk kualitas tanah juga kita menganjurkan untuk menggunakan pupuk organik. biasanya dari kotoran ternak. atau dari bahan bahan lain berasal dari tumbuhan atau makhluk hidup lainnya,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga memberikan bantuan sarana produksi (Saprodi) kepada petani setiap tahunnya. Yakni berupa benih dan pupuk.

“Kemudian kita tiap tahun juga memberikan bantuan. Untuk tahun ini bantuannya saprodi berupa benih dan pupuk. Pupuknya itu ada pupuk organik dan non organik,” terangnya.

Ia menjelaskan tanaman bawang merah merupakan sentra komoditas di Kabupaten Demak. Ia menyebut hampir seluruh kecamatan menghasilkan bawang merah.

“Ya memang untuk bawang merah sendiri itu komoditas sentra ya di kita itu. Untuk sentra di Demak itu hampir semua kecamatan memang menghasilkan bawang merah,” terangnya.

Ia menyebut data 2020 yang ia himpun, luasan tanam bawang merah sekitar 7.625 hektare, produksinya sejumlah 781. 655 kwintal, dan luas panennya sekitar 10. 258 hektare. (Adv/Sai-03)

Related Articles

- Advertisement -spot_img