Demak, Kudusnews.id – Para petani di Kabupaten Demak mendapatkan fasilitas sekolah lapangan dari Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Demak.
Upaya tersebut sebagai support Pemerintah Daerah (Pemda) dalam meningkatkan kualitas tembakau pada budidaya tanaman petani di Demak.
Plt Kepala Bidang Perkebunan, Dinpertan Demak Heri Wuryanta mengatakan, bentuk peningkatan kualitas mutu tembakau pada petani yakni melalui pelatihan sekolah lapang pengendalian hama terpadu (SLPHT).
Pelatihan tersebut merupakan salah satu bentuk realisasi Pemda melalui anggaran Pemerintah Pusat berupa dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT).
“Support kami kepada petani memang perbaikan mutu. Jadi pemerintah pusat memberikan anggaran namanya dana bagi hasil, DBHCHT, dana bagi hasil cukai hasil tembakau. Itu dari penjualan pita pita rokok, itu masuk pajak luar biasa dan itu dikembalikan ke Pemda dalam bentuk DBHCHT. Di Dinpertan digunakan untuk peningkatan bahan baku dan penyediaan fasilitas sarana dan prasarana. Peningkatan bahan baku bisa dengan sekolah lapangan SLBHT,” ujar Heri Senin (30/8/2021).

Heri menuturkan, kendala petani tembakau saat ini dipengaruhi oleh cuaca hujan yang tidak menentu. Ia menyebut petani tembakau sangat bergantung pada cuaca kering atau kemarau.
“PR-nya harganya kurang bagus, karena mutunya kurang bagus karena hujan. Cuaca yang kurang mendukung, PR-nya itu. Jadi memang di musim kemarau ada hujan itu dampaknya harga tembakau kurang bagus,” terangnya.
Ia menambahkan, kualitas tembakau terdapat pada rasa, warna, sentuhan. Jika terjadi hujan, maka petani tidak bisa menjemur dan mempengaruhi kualitas. Akibatnya harga tembakau akan turun.
Ia menyebut, harga tembakau rajangan minggu ini sekitar Rp 21 ribu – Rp 25 ribu per kilogram. Sementara harga tembakau daun basah sekitar Rp 2.500 perkilogram.
“Makanya petani tidak menjual secara daun basah karena harganya itu kurang. Jadi dirajang halus dikeringkan. Itu harga ideal per minggu ini, tapi nanti kalau ada hujan turun lagi. Masalahnya kalau hujan tidak bisa jemur, harganya langsung turun,” tuturnya.
Heri menambahkan, terdapat tiga kecamatan di Kabupaten Demak yang menanam tembakau. Yakni Kecamatan Mranggen, Karangawen, dan Guntur.
Ia menyebut, data luasan tanam pada 2021 seluas 1.405 hektare. Yakni Mranggen seluas 369 hektare, Karangawen 818 hektare, Guntur 218 hektare. (Adv/Sai-03).