Semarang, Kudusnews.id – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, memberikan tanggapan terkait penangkapan terduga terorisme di Indonesia khususnya di wilayah Jawa Tengah.
Hal itu ia ungkapkan usai menghadiri rapat penanggulangan Covid-19 di kantor Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Senin (16/8/2021).
“Kalau berbicara tentang terorisme, kebanyakan disematkan pada gerakan-gerakan islam. Disini kita pahamkan bahwa sebenarnya jihad itu tidak selalu tentang perang,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan jihad juga sama halnya dengan saling tolong menolong dalam mengatasi Covid-19 di Indonesia.
“Jadi tolong bisa dipahami, apa arti sebuah jihad tersebut. Saya berharap pemahaman ini, kepada pondok pesantren, para kiai dan tokoh agama untuk memahamkan pada masyarakat agar masyarakat ini tidak bisa diiming-imingi tentang paham radikalisme,” ucapnya.
Pihaknya juga sudah melakukan pendekatan dan mengajak kepada kiai untuk berdiskusi, dalam mengatasi masalah itu.
“Artinya permasalahan itu tidak hanya negara saja, namun juga masyarakat khususnya ulama. Kita ingin memahamkan bahwa agama itu rahmah,” ungkapnya.
“Kalimat rahmatan lil alamin itu artinya kasih sayang, masa ada sih kasih sayang yang melakukan itu, itu bertentangan dengan ajaran nabi kita,” lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Alqudussy mengonfirmasi tentang penangkapan tersebut.
“Benar, ada penangkapan terduga teroris di beberapa tempat di Jawa Tengah,” ujarnya, Jumat (13/8/2021), di Semarang.
Penangkapan dilakukan pada Kamis (12/8/2021) hingga Jumat. Namun, Iqbal tak menjelaskan secara detail mengenai penangkapan-penangkapan tersebut.
Di Boyolali, Densus 88 menangkap seorang terduga teroris yang diringkus pada Kamis sekitar pukul 19.30 WIB.
Warga Desa/Kecamatan Sambi ini dibekuk saat membeli martabak di depan rumahnya yang berada di pinggir jalan raya Bangak-Simo.
Di Sukoharjo, pada Jumat sekira pukul 07.00 WIB, Densus 88 menyambangi sebuah rumah di Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo. Di sana, anggota Densus 88 menangkap seorang terduga teroris.
Selain itu di Banyumas, sebuah rumah di Kelurahan Kedungwuluh, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, digeledah oleh Densus 88. Menurut Ketua RT setempat, Sudiarso, Densus 88 menyita sejumlah barang. (Naz-03)