Sragen, Kudusnews.id – Setelah melalui berbagai persiapan, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto secara resmi memberangkatkan Satgas Pamtas Penyangga (Mobile) RI-PNG Yonif Raider 408/Suhbrastha yang bertempat di Mako Yonif R 408/SBH. Senin (16/08/2021). Satgas yang diberangkatkan ke Papua tersebut dipimpin Letkol Inf Ade Afri Verdaniex.
Keberangkatan para pasukan terlatih ini juga dihadiri Danrem 074/WRT Kolonel Inf Deddy Suryadi, Asrendam IV/Diponegoro Kolonel Inf Hery Setiyanto, para Asisten Kasdam IV/Diponegoro, para Kabalak dan Forkopimda Kabupaten Sragen.
Dalam sambutannya, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto mengatakan bahwa Yonif 408/SBH merupakan Satuan solid yang diperkuat dari beberapa unsur.
“Hampir satu tahun lebih Satuan Yonif R 408/SBH melaksanakan penyiapan untuk mengemban tugas operasi perbatasan, baik dari melakukan latihan perorangan, kelompok, regu, pleton, kompi, Latihan Penyiapan Pratugas (LPP) hingga Latihan Pratugas (LP) dengan arti sudah matang dan siap melaksanakan tugas,”tegas Pangdam.
Dikatakan Pangdam, Disiplin pribadi merupakan faktor utama untuk menjadikan organisasi yang kuat untuk mendukung terwujudnya Satuan Suhbrastha yang hebat.
Selain organisasi yang sudah matang, Pangdam juga menekankan kepada Satgas Yonif R 408/SBH untuk selalu menjunjung tinggi nama Suhbrastha dimanapun berada.
“Kalau tidak punya disiplin pribadi maka tidak ada gunanya. Beda tentara profesional terletak pada kedisiplinan. Saya juga ingatkan, senjata pamungkasmu Suhbrastha, semua orang disini bertanggung jawab untuk kehormatan Suhbrastha karena itu adalah kebanggan seorang prajurit”, tandasnya.
Ditambahkan Pangdam, sebelum, selama hingga selesai melaksanakan tugas operasi seluruh prajurit harus selalu mengingat Tuhan YME. Mengingat Tuhan merupakan salah satu faktor utama dari kesuksesan dalam menjalankan tugas.
“Sekali lagi saya menitipkan nama besar Kodam IV/Diponegoro dipundak kalian semua. Saya tidak mau Yonif R 408/SBH berangkat kesana dianggap tentara yang lemah lembut. Memang kita harus santun dan lemah lembut dengan rakyat. Tetapi disaat kontak tembak seluruh prajurit harus tegas kepada lawan” tegas Pangdam. (Iwan-03)