Demak, Kudusnews.id – Salah satu komoditas pertanian unggulan yakni kacang hijau asli Kabupaten Demak telah merambah ekspor ke berbagai negara di Benua Asia, serta disebut sebagai produksi terbesar di Indonesia.
Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinpertan Kabupaten Demak, Heri Wuryanto mengatakan, produksi tanaman kacang hijau di Demak menunjukkan angka positif dari 2015 – 2020. Ia menyebut angka produksi kacang hijau di Demak tersebut merupakan angka terbesar di Indonesia saat ini.
“Dari data 2015 – 2020, datanya fluktuatif dari tahun ke tahun. Dari luas, produktivitas, dan panen hasilnya positif. Rata-rata luas panen 25.156 hektare dengan produktifitas 13,53 kuintal per hektare, sehingga menghasilkan produksi 34.039 ton,” katanya.
“Ini produksi kita di Demak, mungkin ini terbesar di Indonesia. Jadi ini yang menjadi kebanggaan kami, menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Demak,” kata Heri, saat menjadi salah satu pemateri webinar series Propaktani ke 50 dengan tema ‘Kacang Hijau Komoditi Pangan Potensial’ yang diselenggarakan Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Rabu (11/8/2021).

Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwandi saat membuka webinar series tersebut mengatakan, komoditas kacang hijau di wilayah pantura Jawa Tengah, termasuk Demak memiliki metode tanam yang unik. Ia menuturkan bahwa penanaman kacang hijau tersebut dapat mempersingkat waktu panen dan menguntungkan.
“Wilayah Pantura Jawa Tengah sampai Jawa Timur kacang hijau ditanam di sela sela waktu mepet pada musim tanam (MT) ke tiga, masuk musim hujan. Jadi tanaman sela (kacang hijau ditanam di sela-sela pergantian tanaman padi) tetapi menguntungkan karena cuma waktu dua bulan sudah panen,” jelas Suwandi.
Sementara itu Heri Wuryanto menjelaskan petani kacang hijau di Demak memiliki metode unik dalam menanam. Yaitu metode tanam ‘methuk’ atau jemput bola. Heri menerangkan dengan metode tersebut petani bisa menyebar benih kacang hijau sebelum masa panen padi 2-5 hari sebelumnya.
“Metode tanam ‘methuk’ atau jemput bola. Jadi waktu untuk menyebar benih yaitu 2-5 hari sebelum panen padi berguna sangat memperpendek waktu tanam. Harapannya mempersingkat tanam, umur tanaman lebih bisa diminimalisir,” tutur Heri.
Ia mencontohkan salah satu hasil panen kacang hijau di Desa Cangkring, Kecamatan Karanganyar memiliki korporasi yang melakukan ekspor pada 2020 ke berbagai negara Asia. Ia berharap dapat mendukung kebijakan pemerintah pusat dengan meningkatkan hasil ekspor selama tiga kali.
“Mudah-mudahan dapat mendukung kebijakan dari pemerintah pusat, terkait tiga kali ekspor. Harapannya ekspor kacang hijau di Demak dapat meningkat,” pungkas Heri. (Adv/Sai-03)