31 C
Kudus
22 March 2023
spot_img

Hasil Panen Petani Jambu Air di Demak Capai Kumulatif Rp 194,13 Miliar

Demak, Kudusnews.id – Kabupaten Demak, Jawa Tengah selain terkenal sebagai kota wali juga terkenal memiliki tanaman pohon jambu airnya yang legit diminati banyak orang.

Sejak awal mulanya ditanam sekitar tahun 1980 an, kini petani jambu air di Demak semakin banyak dan penjualan pertahunnya mencapai kumulatif Rp 194,13 miliar.

Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Peternakan (Dinpertan) Kabupaten Demak, Heri Wuryanto mengatakan, data petani Demak pada tahun 2020 sekitar 7.160 orang. Sementara jumlah pohon jambu air sekitar 143 ribu pohon dengan luasan tanah sekitar 1.433 hektar.

“Kalau diasumsikan satu herktarnya lima orang saya hitung ada 7.160 orang (petani jambu air). Produktifitas untuk rata-rata jambu kita itu sekitar ada 137, 4 kg per pohonnya. Kalau dihitung dalam setahun ada sekitar 14.993 ton, kita ambil rata rata misalnya harga perkilogram jambu (citra) Rp 13 ribu. Itu sudah ada Rp 194, 13 miliar dalam satu kali panen. Itu kumulatif produksi petani seluruh Demak,” kata Heri di Demak, Rabu (4/8/2021).

Heri menjelaskan, jambu air dari Demak memiliki ciri khas tersendiri yang sudah dikenal di mana-mana. Ia menyebut misalnya saja jambu merah air delima ditanam di daerah lain pasti akan beda rasanya.

“Jadi ini memang sudah spesifik dan sudah terkenal, jadi memang kalau jambu air pasti dari Demak, kalau dari luar kan rasanya beda,” imbuh Heri.

Jambu air khas Demak (Foto : Sai)
Jambu air khas Demak (Foto : Sai)

Selain itu Heri membenarkan bahwa saat terjadi panen raya harga jambu air turun.

“Memang saat panen raya dan saat langka memang beda jauh, jadi saat kita panen bareng-bareng, harga itu bisa sampe Rp 3 ribu (jambu delima), jadi memang fluktuatif ya, saat panen raya jumlah jambu kan banyak pasti harga akan turun,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya menuturkan terus memfasilitasi sejumlah petani jambu air, baik berupa pengendalian hama maupun sejumlah pelatihan. Pihaknya juga pernah mengajak instansi perguruan tinggi demi bisa memaksimalkan hasil pertanian jambu air.

“Sebelumnya juga pernah kerjasama dengan perguruan tinggi IPB, untuk mencoba pembungaan di luar musim. Itu dengan profesor Rudi, itu sebenarnya juga berhasil, jadi memang ada satu dua (petani jambu air), meskipun yang lain tidak pada panen, mereka ada,” terang Heri. (Adv/Sai-03)

Related Articles

- Advertisement -spot_img