35.7 C
Kudus
28 September 2023
spot_img

Matahari Berada Di Atas Ka’bah, Saatnya Cek Kembali Arah Kiblat

Semarang, Kudusnews.id – Peristiwa Matahari berada tepat di atas Ka’bah kembali terjadi pada tanggal 14 sampai dengan 16 Juli 2021.

Fenomena ini terjadi ketika deklinasi Matahari bernilai sama dengan lintas geografis Ka’bah yakni 21,42 derajat Lintang Utara.

Hal ini diumumkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam akun sosial medianya dan melalui laman resminya bmkg.go.id. Dalam unggahannya, peristiwa ini bisa menjadi kesempatan umat Islam untuk mengoreksi arah kiblatnya.

“Dengan adanya fenomena Matahari melintas di atas Ka’bah yang terjadi dua kali dalam setahun, memudahkan kita dalam menentukan arah kiblat dengan peralatan yang sederhana, murah, dan hasilnya juga sangat akurat,” ungkapnya melalui siaran pers yang ditulis oleh Kaharuddin, Marniati, dan Darmawan dari BBMKG Wilayah IV Makassar dalam laman resmi BMKG.

Dijelaskan juga bahwa fenomena astronomi ini sering disebut Istiwa al a’zhan atau Rashdul Qiblat.

“Puncaknya terjadi pada pukul 16.26 WIB/ 17.26 WITA/ 18.26 WIT. Di mana setiap benda yang mendapat penyinaran cahaya Matahari di permukaan Bumi maka bayangannya akan mengarah ke Ka’bah,” terangnya.

Untuk dapat menyaksikan fenomena ini maka kondisi cuaca haruslah cerah dan Matahari tidak tertutupi oleh awan. Karena peristiwa ini terjadi pada sore hari, tidak semua wilayah di Indonesia mengalami fenomena ini.

“Beberapa daerah di Indonesia Bagian Timur seperti  sebagian daerah di Maluku mulai dari Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram bagian timur, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Kepulauan Kei, Kota Tual,
Kabupaten Maluku Barat Daya dan Kabupaten Kepulauan Aru, kemudian di Papua dan Papua Barat seperti Merauke, Jayapura, Sorong, Manokwari. Di wilayah tersebut matahari sudah terbenam terlebih dahulu sebelum fenomenanya terjadi,” jelasnya.

Untuk menentukan arah kiblat, perlu alat seperti tongkat lurus atau benang berbandul serta jam yang sudah dikalibrasi dengan standar jam BMKG di http://jam.bmkg.go.id/Jam.BMKG.

Berikut langkah-langkahnya untuk mengoreksi arah kiblat yang tim Jatengnews.id sadurkan dari laman resmi BMKG.

1. Tentukan tempat yang rata dan terkena sinar matahari langsung.
2. Tancapkan tongkat di atas permukaan tanah dan pastikan tegak lurus 90 derajat dari permukaan tanah. Bisa juga dengan menggantung benang bandul.
3. Lakukan proses kalibrasi sejak 5 menit sebelum dan sesudah 16.27 WIB atau 17.37 WITA (waktu puncak).
4. Amati bayangan tongkat atau bandul pada waktu puncak, tandai ujung bayangan kemudian tarik garis lurus ke pusat bayangan (tongkat/bandul).

“Garis lurus yang ditarik dari ujung bayangan ke pusat bayangan merupakan arah kiblat untuk tempat tersebut,” pungkasnya.

Fenomena Matahari berada di atas Ka’bah sendiri akan berulang tiap tahunnya pada tanggal 26-28 Mei dan 14-16 Juli. (Devan-03)

Related Articles

- Advertisement -spot_img