Boyolali, Kudusnews.id – Pemerintah Kabupaten Boyolali melalui dinas terkait selalu memantau ketersediaan bahan pokok masyarakat Kabupaten Boyolali. Seperti saat ini, Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali memantau di beberapa lahan pertanian.
Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali, Bambang Jiyanto mengatakan, pantauan dilakukan antara lain di Desa Sembungan, Kecamatan Nogosari yang hingga di Musim Tanam Kedua (MT2) komoditas berasnya mampu panen dari 197 hektare lahan dan pada Juni-Juli akan memanen di 2.000 hektare lahan sawah.
“Sampai akhir tahun kami menargetkan untuk Boyolali itu memproduksi beras 160.000 ton, sehingga kebutuhan beras di Boyolali ini sangat tercukupi dan mudah-mudahan kita bisa surplus 42.000 ton,” jelas Bambang Jiyanto dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng Kamis (3/6/2021).
Pihaknya optimistis target capaian tahun 2021 dapat terpenuhi. Hal tersebut dibarengi dengan harga jual beras yang terbilang cukup bagus.
“Harga jual juga bagus satu kilogram Rp4.300 untuk yang dipanen dengan (mesin) combine dan sekitar Rp4.000 untuk yang dipanen biasa. Sekarang sudah mulai terbiasa untuk dipanen secara combine sehingga hasilnya lebih bagus dan petani kita semakin sejahtera,” katanya.
Sebagai informasi, pada Musim Tanam Kedua ini komoditas beras seluas di lahan 400 hektare di Desa Ketitang, Kecamatan Nogosari juga akan diprediksi panen pada Juli esok. (03)