Semarang, Kudusnews.id – Pelarangan mudik oleh pemerintah tidak serta-merta membuat tranportasi sepi. Hal tersebut dibuktikan dengan kenaikan penumpang sebanyak 20 persen di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Pejabat Pelaksana Tugas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas (KSOP) Kelas I Pelabuhan Tanjung Emas, Dian Lesmana, mengatakan rata-rata penumpang berasal dari pulau Kalimantan yang berasal dari Jateng dan DIY.
“Jumlah penumpang mengalami peningkatan sebelum diberlakukannya larangan mudik. Naik sekitar 20 persen. Biasanya, setiap hari terdapat 200 sampai 400 penumpang, kini naik 600 orang. Kebanyakan dari Kalimantan, seperti Pontianak yang akan kembali ke daerah asal di Jateng dan DIY,” ucapnya, Sabtu (24/4/2021).
Ia menerangkan, selama peraturan larangan mudik, pelabuhan Tanjung Emas Semarang akan menutup kegiatan operasional yang mulai 6-17 Mei 2021.
“Larangan mudik mulai tanggal 6 tidak akan ada kapal yang beroperasi. Semua operator kapal akan berhenti,” terangnya.
Sementara itu, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang juga melayani pemeriksaan Covid 19 dengan meluncurkan pendeteksi dini GeNose C 19. Penumpang diharuskan tes GeNose sebelum menggunakan transportasi laut.
“Pelaku perjalanan transportasi laut bisa berkurang beban biayanya. Karen GeNose cukup murah dengan harga Rp. 30 ribu,” ucapnya. (Majid-03)